Pembuka: Mungkinkah Jiwa Manusia Kita Ketahui?
Apa yang akan saya bahas mungkin
sesuatu yang tidak penting dan tidak patut untuk dipertanyakan, bahkan apabila
kau membaca ini maka kau akan berkata “bukan sebuah ide untuk
mempelajarinya”. Tapi apabila kau tertarik terhadap apa yang akan saya ungkapkan
sebagai seorang manusia yang banyak pertanyaan terhadap diri ini, kau patut
untuk mengikuti tulisan saya sampai kau tahu siapa yang mengendalikan dirimu. Secara
konsisten saya akan membahas bagaimana manusia secara psikologis, jadi bagi
kalian yang cara pandang terhadap hal ini berbeda, maka jangan benturkan dengan
konsepsi spiritual secara utuh meskipun nanti ada sedikit singgungan tentang
hal itu.
Sebelum kita bahas pada kedalaman
misteri jiwa yang tidak kita ketahui. Saya ingin berbagi pengalaman imaji saya
tentang sesuatu yang selalu muncul pada saat saat tertentu, mungkin hal ini
adalah sesuatu yang sama pula terjadi pada kalian. Pernahkan kau bertanya
sejenak "Bagaimana kau dapat memilih satu diantara dua atau beberapa pilihan?
Siapakah yang membuatmu bertindak dan berkata sesuatu? Mengapa pada saat kau
bersedih kau akan menangis? Apa yang membuatmu merasa jatuh cinta? Dan apakah
arti dari perasaan?"
Pertanyaan-pertanyaan tersebut
adalah sebagai awal kau mempertanyaan "Mungkinkah jiwa manusia kita ketahui?". Ranah ini adalah pengetahuanku terhadap karya Carl Gustav Jung, sehingga
seluruhnya adalah tentang apa yang Jung pertanyakan terhadap jiwa manusia.
Dengan demikian, mungkin pemikiran ini adalah sebagai Jungian yang berusaha
mempelajari pemikiran Jung.
Baginya dan bagi kita semua, psike
adalah ranah yang begitu luas. Jadi, peta jiwa dari Jung akan menggambarkan
psike dalam segala dimensinya. Namun, meskipun teorinya dapat dibaca sebagai
sebuah peta jiwa, tetapi sesungguhnya manusia adalah sebuah misteri yang tidak
akan pernah terangkul sepenuhnya kedalam penggolongan istilah rasional. Jung
berpendapat bahwa kepribadian manusia itu terdiri dari beberapa lapisan.
Lapisan paling luar disebut Persona yang merupakan bagian diri yang
sengaja ditunjukkan kepada orang lain. Lapisan berikutnya disebut Anima atau
Animus yakni bagian untuk memahami lawan jenis. Lapisan berikutnya yaitu
Shadow berisikan lapisan yang mengerikan di dalam diri manusia. Lapisan
terakhir disebut The Self atau bagian inti kepribadian manusia.
Mungkin sampai saat ini kau bingung
dengan apa yang saya bicarakan, istilah rumit dalam teori keilmuan psikologi
akan saya coba sederhanakan supaya kalian dapat memahami apa yang saya bagi.
Maka apabila kau masih tertarik ikuti cerita ini selanjutnya.
Engkau dapat menjelajahi dengan gamang pantai-pantai di Afrika ke arah selatan, tetapi tak ada apapun ke arah barat kecuali rasa takut, hal-hal yang tak dikenal bukan Laut kita, melainkan Laut Misteri
Ntapsss jiwwwah
BalasHapustingkatkan sis
BalasHapus